Tuesday 12 May 2015

Ciri – Ciri Kecanduan Media Sosial dan Cara Mengatasinya



Ciri – Ciri Kecanduan Media Sosial
dan 
Cara Mengatasinya



Oleh :
Erfina Alfia Rahmah 3101 1102 1880
Ellysa Ramadhani     3101 1102 1888

Kecanduan media sosial itu bisa membuat orang tidak produktif. Padahal media sosial itu asyik dan bisa mendatangkan banyak manfaat.
Kecanduan media sosial telah lahir yang ditunjukkan dari sebuah hasil riset. Temuan riset Microsoft menunjukkan kebiasaan menggunakan media sosial di pekerja AS adalah rata-rata pekerja mengakses Facebook adalah 405 menit per bulan atau hampir tujuh jam. Sementara waktu rata-rata untuk mengakses Twitter 89 menit per bulan, lebih dari 1 jam. Kalau di total maka dalam sebulan ada 1 hari penuh yang digunakan untuk menggunakan media sosial. Coba bayangkan kalau dikali dengan jumlah pekerja, ada berapa hari hanya buat media sosial.
Dampak kecanduan media sosial bukan hanya waktu yang digunakan untuk mengakses media sosial. Dampak yang lebih mengganggu produktivitas adalah jeda interupsi. Begini maksudnya, jadi ketika anda kerja kemudian ada mention twitter atau komentar Facebook, lalu anda mengakses media sosial, dan baru kembali bekerja lagi setelah membalasnya. Jadi akses ke media sosial menjadi aktivitas yang menyela proses kerja. Setiap kali ada interupsi, anda pasti tidak bisa langsung kembali kerja seperti kondisi semula. Ada waktu untuk menyesuaikan kondisi emosi untuk bekerja kembali.
Berikut ciri – ciri kecanduan media social:

1.       Memeriksa media social pertama kali setelah bangun tidur dan menutupnya lagi terakhir kali sebelum tidur.
Dengan kalimat “Oyasumi minna”, anda menutup percakapan di Twitter, lalu ketika bangun, BB adalah yang pertama kali anda gapai untuk membuka Twitter. Itu gambaran yang sangat umum dari remaja sekarang!

Kalau anda seperti itu, maka anda dapat dikatakan sebagai salah satu pecandu akut media sosial!

2.      Menggunakan Smartphone Lebih Banyak untuk “Sosialisasi”
Cek aplikasi apa saja yang ada di smartphone anda. Hmm, WhatsApp, Twitter, YM, Line, Kaskus, G-Talk, Mirc… Wow! Banyak juga ternyata! Kalau anda baru sadar bahwa aplikasi media sosial anda sangat banyak di smartphone (dan semuanya aktif), maka PG yakin bahwa anda kemungkinan mulai overdosis media sosial.
Seperti yang disinggung PG pada bagian sebelumnya, media sosial memang dirancang agar memberi stimulus pada syaraf anda agar susah melepaskan diri dari kecanduan menggunakan media sosial, apalagi pada smartphone, dimana anda bisa dimana saja menggunakan aplikasi tersebut dengan bebas!
Bila terdapat fakta bahwa anda banyak menggunakan media sosial di smartphone daripada berbagai software lain yang mendukung produktivitas anda, maka kemungkinan anda sudah mulai overdosis media sosial.
3.      Berbagi segalanya di media social
Punya mp3 baru? Tunjukkan ke teman-teman lewat Last.fm. Ada video lucu di YouTube, langsung tampilkan di Forum…
Bila itu adalah kebiasaan anda, maka PG rasa anda mulai kecanduan media sosial. Ini tampak dari keterlibatan anda yang erat dengan elemen media sosial dan menjadi suka berbagi dengan teman-teman online. Adanya media sosial memang memudahkan kita untuk berbagi, namun ini sekaligus juga menjadi ciri bahwa anda mulai overdosis media sosial.
4.      mengakses media sosial di sela-sela pekerjaan
Pagi hari penuh semangat anda menyalakan PC, menekan tombol router agar komputer anda terkoneksi dengan Internet, siap untuk mengerjakan tugas kantor yang bertumpuk-tumpuk. Oke, booting selesai… Cek Twitter… ah, ada mention; cek Facebook… Hey, komentarku kemarin dapat 500-an like!; cek Kaskus… wah, trit yang dibikin kemarin ramai ya!… Lirik jam… APA?! Sudah hampir Maghrib?!
Bila anda sering terkena sindrom semacam itu, sepertinya anda mulai overdosis media sosial. Sebagaimana yang pernah diteliti oleh pakar teknologi Nicholas Carr, Website di Internet memang pada dasarnya merangsang stimulus yang menjadikan seseorang di hadapannya memiliki kecenderungan untuk tertarik melakukan klik atau berputar-putar di website tersebut. Terlebih lagi media sosial yang menawarkan sosialisasi dengan teman-teman lama serta banyak figur yang susah anda temui di dunia nyata.
5.      Secara Reguler memeriksa Akun-Akun Media Sosial , Padahal Tidak Ada Notifikasi
Apakah anda sering sekali berpindah dari Twitter ke Facebook ke WhatsApp dan seterusnya padahal sama sekali tidak ada notifikasi yang menunjukkan pesan masuk?
Ini berarti anda mulai masuk tahap akut kecanduan. Terlebih lagi bila anda kebanyakan bengong bila tidak ada tanggapan dari berbagai aktivitasmu di media sosial.
6.      Lebih Bersifat Sosial Secara Online daripada Nyata
Salah satu yang menyenangkan dari media sosial adalah, anda tidak perlu bertatap muka untuk ‘bersosialisasi’ dengan banyak orang. Ini kemudian menyebabkan banyak orang yang ‘melepaskan’ kepribadian mereka umumnya serta menjadi sosok yang benar-benar berbeda saat online. Mungkin anda menjumpai ada teman anda yang ‘cerewet’ di Twitter, tapi pada dasarnya adalah pendiam akut di dunia nyata. Ini merupakan salah satu ciri bahwa ia overdosis media sosial!

Berikut cara mengatasi kecanduan media social:
1.      Hapus aplikasi media social pada smartphone anda
Smartphone yang semakin beragam dan terjangkau membuat orang sering mengakses media sosial dari perangkat pintar mereka yang mudah dibawa kemana saja. Untuk itu, bagi Anda yang sering mengakses berbagai media sosial dari smartphone cobalah hapus aplikasi-aplikasi media sosial yang sudah Anda instal.
Dengan mengapus aplikasi maka Anda akan sedikit kesulitan mengakses media sosial lewat smartphone dan lama kelamaan perhatian Anda tidak akan terfokus pada media sosial saja.
2.      Buat jadwal akses media social
Biasanya anda membuka media social kapan saja. Kini untuk mengatasi kecanduan ada harus beberapa jam atau kapan saja anda boleh membuka akun media social. Anda dapat mengaturnya secara manual ataupun dengan menggunakan aplikasi – aplikasi produktivitas yang banyak tersedia.
3.      Hentikan kebiasaan curhat di dunia maya
Jika anda mau curhat sebaiknya jangan didunia maya. Lebih baik langsung kepada teman dekat anda.
4.      Matikan koneksi internet anda
Entah itu laptop atau komputer, jika ada koneksi internetnya, seringklai begitu menggoda dan memancing anda untuk bermain internet, browsing, download dan tentu saja bermain facebook. Untuk mencegah anda teringat dan terpancing membuka facebook, secara ekstrim anda bisa mencoba mematikan dulu koneksi internet anda jika memang hal itu memungkinkan. 

0 comments:

Post a Comment