NAMA : PADLIANSYAH
NIM : 310112021979
JUDUL : HAKEKAT DARI ALQUR,AN
PENGGERTIAN ALQUR'AN
1. Pengertian Al Qur'an secara etimologi (bahasa)
Ditinjau dari bahasa, Al Qur'an
berasal dari bahasa arab, yaitu bentuk jamak dari kata benda (masdar) dari kata
kerja qara'a - yaqra'u - qur'anan yang berarti bacaan atau sesuatu yang
dibaca berulang-ulang. Konsep pemakaian kata tersebut dapat dijumpai pada salah
satu surah al Qur'an yaitu pada surat al Qiyamah ayat 17 - 18.
2. Pengertian Al Qur'an secara terminologi (istilah islam)
Secara istilah, al Qur'an diartikan
sebagai kalm Allah swt, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai
mukjizat, disampaikan dengan jalan mutawatir dari Allah swt sendiri dengan
perantara malaikat jibril dan mambaca al Qur'an dinilai ibadah kepada Allah
swt.
Al Qur'an adalah murni wahyu dari
Allah swt, bukan dari hawa nafsu perkataan Nabi Muhammad saw. Al Qur'an memuat
aturan-aturan kehidupan manusia di dunia. Al Qur'an merupakan petunjuk bagi
orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Di dalam al Qur'an terdapat rahmat yang
besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Al Qur'an merupakan petunjuk
yang dapat mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju jalan yang terang.
Fungsi
Al-Qur'an
Ada beberapa tujuan diturunkannya Al-Qur'an.
1. sebagai bukti berasal dari Allah SWT. Dan apabila engkau (Muhammad) tidak membacakan satu ayat kepada mereka, mereka berkata, "Mengapa tidak engkau buat sendiri ayat itu?" Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. (Al-Qur'an) ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang beriman". (QS. 7/Al-A'rof: 203) Orang kafir beranggapan bahwa Al-Qur'an itu adalah karangan Nabi Muhammad saw, sehingga apabila wahyu tidak turun, maka mereka meminta kepada beliau untuk mengarang ayat. Tentu saja hal ini merupakan ejekan mereka kepada Nabi Muhammad.
2. sebagai pembenar kitab-kitab suci sebelumnya, yakni Taurot, Zabur, dan Injil. "Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) yaitu Kitab (Al-Qur'an) itulah yang benar, membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya." (QS. 35/Fathir: 31)
3. sebagai pelajaran dan penerangan. "Al-Qur'an itu tidak lain adalah pelajaran dan kitab yang jelas." (QS. 36/Ya Sin: 69)
4. sebagai pembimbing yang lurus. "Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok, sebagai bimbingan yang lurus." (QS. 18/ Al-Kahfi: 1-2) Yang dimaksud "Dia tidak menjadikannya bengkok" adalah tidak ada dalam Al-Qur'an makna yang berlawanan dan tidak ada penyimpangan dari kebenaran.
5. sebagai pedoman hidup bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi yang meyakininya. "Al-Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini." (QS. 45/Al- Jatsiyah: 20)
6. sebagai peringatan. "Al-Qur'an itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam" (QS. 68/Al-Qolam: 52)
7. sebagai petunjuk dan kabar gembira. "Kami turunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri (muslim). (QS. 16/An-Nahl: 89)
8. sebagai obat penyakit jiwa. "Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, petunjuk dan rahmat bagi orang yang beriman". (QS. 10/Yunus: 57)
Fungsi lain Al-Qur'an yang tidak kalah penting, adalah sebagai bukti kebenaran Nabi Muhammad saw., dan bukti bahwa semua ayatnya benar-benar dari Allah SWT. Sebagai bukti kedua fungsinya yang terakhir paling tidak ada dua aspek dalam Al-Qur'an itu sendiri, yakni:
# Isi/kandungannya yang sangat lengkap dan sempurna;
# Keindahan bahasanya dan ketelitian redaksinya; Kebenaran berita-berita gaibnya; dan
# Isyarat-isyarat ilmiahnya.
Ada beberapa tujuan diturunkannya Al-Qur'an.
1. sebagai bukti berasal dari Allah SWT. Dan apabila engkau (Muhammad) tidak membacakan satu ayat kepada mereka, mereka berkata, "Mengapa tidak engkau buat sendiri ayat itu?" Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. (Al-Qur'an) ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang beriman". (QS. 7/Al-A'rof: 203) Orang kafir beranggapan bahwa Al-Qur'an itu adalah karangan Nabi Muhammad saw, sehingga apabila wahyu tidak turun, maka mereka meminta kepada beliau untuk mengarang ayat. Tentu saja hal ini merupakan ejekan mereka kepada Nabi Muhammad.
2. sebagai pembenar kitab-kitab suci sebelumnya, yakni Taurot, Zabur, dan Injil. "Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) yaitu Kitab (Al-Qur'an) itulah yang benar, membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya." (QS. 35/Fathir: 31)
3. sebagai pelajaran dan penerangan. "Al-Qur'an itu tidak lain adalah pelajaran dan kitab yang jelas." (QS. 36/Ya Sin: 69)
4. sebagai pembimbing yang lurus. "Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok, sebagai bimbingan yang lurus." (QS. 18/ Al-Kahfi: 1-2) Yang dimaksud "Dia tidak menjadikannya bengkok" adalah tidak ada dalam Al-Qur'an makna yang berlawanan dan tidak ada penyimpangan dari kebenaran.
5. sebagai pedoman hidup bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi yang meyakininya. "Al-Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini." (QS. 45/Al- Jatsiyah: 20)
6. sebagai peringatan. "Al-Qur'an itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam" (QS. 68/Al-Qolam: 52)
7. sebagai petunjuk dan kabar gembira. "Kami turunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri (muslim). (QS. 16/An-Nahl: 89)
8. sebagai obat penyakit jiwa. "Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, petunjuk dan rahmat bagi orang yang beriman". (QS. 10/Yunus: 57)
Fungsi lain Al-Qur'an yang tidak kalah penting, adalah sebagai bukti kebenaran Nabi Muhammad saw., dan bukti bahwa semua ayatnya benar-benar dari Allah SWT. Sebagai bukti kedua fungsinya yang terakhir paling tidak ada dua aspek dalam Al-Qur'an itu sendiri, yakni:
# Isi/kandungannya yang sangat lengkap dan sempurna;
# Keindahan bahasanya dan ketelitian redaksinya; Kebenaran berita-berita gaibnya; dan
# Isyarat-isyarat ilmiahnya.
KEBENARAN DAN MUKJIZAT AL-QURAN
KEITH L. MOORE MSc, PhD, FIAC, FSRM adalah Presiden AACA (American
Association of Clinical Anatomi ) antara tahun 1989 dan 1991. Ia menjadi
terkenal karena literaturnya tentang mata pelajaran Anatomi dan Embriologi
dengan puluhan kedudukan dan gelar kehormatan dalam bidang sains.
Dia menulis bersama profesor Arthur F. Dalley II, Clinically Oriented Anatomy, yang merupakan literatur berbahasa Inggris paling populer dan menjadi buku kedokteran pegangan di seluruh dunia. Buku ini juga digunakan oleh para ilmuwan, dokter, fisioterapi dan siswa seluruh dunia.
Pada suatu waktu, ada sekelompok mahasiswa yang menunujukkan referensi al-Qur’an tentang ‘Penciptaan Manusia’ kepada Profesor Keith L Moore, lalu sang Profesor melihatnya dan berkata :
“Tidak mungkin ayat ini ditulis pada tahun 7 Masehi, karena apa yang terkandung di dalam ayat tersebut adalah fakta ilmiah yang baru diketahui oleh ilmu pengetahuan modern! Ini tidak mungkin, Muhammad pasti menggunakan mikroskop!”
Para Mahasiswa tersebut lalu berkata, “Prof, bukankah saat itu Mikroskop juga belum ada?”
“Iya, iya saya tau. Saya hanya bercanda, tidak mungkin Muhammad yang mengarang ayat seperti ini,” jawab sang profesor.
***
“Kemudian Kami menjadikan air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan alaqoh (sesuatu yang melekat), lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya mahluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah Pencipta yang paling baik” [QS. Al Mu’minuun: 13-14]
Jika di cermati lebih dalam, sebenarnya ‘alaqoh’ dalam pengertian Etimologis yang biasa di terjemahkan dengan ‘segumpal darah’ juga bermakna ‘penghisap darah’, yaitu lintah.
Padahal tidak ada pengumpamaan yang lebih tepat ketika Embrio berada pada tahap itu, yaitu 7-24 hari, selain seumpama lintah yang melekat dan menggelantung di kulit.
Bukti Kebenaran Al Qur'an Gunung Sebagai Pasak
Al Quran menarik perhatian kita pada salah satu fungsi geologis yang sangat penting dari pegunungan.
Dan telah Kami jadikan di bumi ini
gunung gunung yang kokoh
supaya bumi ini tidak guncang
bersama mereka.
(QS Al Anbiya ayat 31)
Ada sebuah buku yang berjudul “Earth”,yang menjadi buku acuan di berbagai universitas di
dunia.salah seorang penulis buku ini adalah Prof.Frank Press.dia adalah seorang penasehat sains untuk Presiden Jimmy Carter dan pernah menjabat selama 12 tahun sebagai ketua National Academy of Sciences,di Washington D.C. Amerika serikat.dalam buku tersebut dia menyatakan bahwa gunung gunung memiliki akar yang sangat dalam ke lapisan bumi.oleh karena itu,gunung gunung memiliki bentuk seperti pasak pada bumi.
Bukankah Kami telah membuat bumi sebagai hamparan, Dan gunung gunung sebagai pasak.
( QS. An Nabaa 6-7)
Dan telah Kami jadikan di bumi ini
gunung gunung yang kokoh
supaya bumi ini tidak guncang
bersama mereka.
(QS Al Anbiya ayat 31)
Ada sebuah buku yang berjudul “Earth”,yang menjadi buku acuan di berbagai universitas di
dunia.salah seorang penulis buku ini adalah Prof.Frank Press.dia adalah seorang penasehat sains untuk Presiden Jimmy Carter dan pernah menjabat selama 12 tahun sebagai ketua National Academy of Sciences,di Washington D.C. Amerika serikat.dalam buku tersebut dia menyatakan bahwa gunung gunung memiliki akar yang sangat dalam ke lapisan bumi.oleh karena itu,gunung gunung memiliki bentuk seperti pasak pada bumi.
Bukankah Kami telah membuat bumi sebagai hamparan, Dan gunung gunung sebagai pasak.
( QS. An Nabaa 6-7)
Sebagaimana disebutkan diatas bahwa sains sendiri telah menyatakan bahwa gunung gunung adalah seperti pasak mengingat gunung gunung memiliki akar yang sangat dalam masuk ke lapisan bawah bumi.panjangnya akar dari gunung gunung tersebut dapat mencapai beberapa kali tinggi gunung gunung itu dari permukaan ke puncaknya.hal ini sesuai dengan penggambaran Quran mengenai gunung sebagai pasak.pemahaman bentuk gunung ini dalam sejarah sains hanya ada pada pertengahan abad 19.
Sungai di Dalam Laut, Bukti Kebenaran Al-Qur’an
PERCAYAKAH Anda adanya sungai di dalam laut? Tentu, kebanyakan orang berpikir itu adalah suatu hal yang tidak mungkin. Karena pada dasarnya sungai itu airnya tawar, sedangkan laut airnya asin. Jadi, apakah mungkin keduanya bisa ada dalam satu tempat, namun tak bercampur? Nah, inilah salah satu bukti kebesaran Allah SWT, yang telah Dia beritahukan dalam kitab suci umat Islam.Jika kita lahir di zaman kuno, saat belum ada peralatan “Deep Sea Diving”, kita takkan pernah tahu jika di dalam laut ada sungai tawar yang sama mengalir tapi terpisah seperti ada dinding penghalang.
Mr. Jacques Yves Costeau, seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis, yang dikenal sebagai orang yang sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumenter tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia, ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar segar yang sangat nikmat rasanya karena tidak bercampur/ tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
KEBENARAN AL QUR'AN TENTANG PEMELIHARAAN JASAD FIR'AUN
Di dalam bukunya, “al-Qur’an Dan
Ilmu Modern”, Dr Morris Bukay[1] mengungkap kesesuaian informasi
al-Qur’an mengenai nasib Fir’aun Musa setelah ia tenggelam di laut dan realita
di mana itu tercermin dengan masih eksisnya jasad Fir’aun Musa tersebut hingga saat
ini. Ini merupakan pertanda kebesaran Allah Subhanahu wa ta’ala saat berfirman,
0 comments:
Post a Comment