PERINGATAN
HARI BUMI
Oleh :
HAJI RAHMAD 3101 1102 1675
AHMAD JAILANI SIDIQ 3101 1202 1974
Hari Bumi Sedunia merupakan hari
pengamatan tentang bumi yang diperingati secara internasional setiap tahunnya
pada tanggal 22 April. Hari Bumi pada awalnya bertujuan untuk meningkatkan
apresiasi dan kesadaran manusia terhadap planet yang ditinggali oleh manusia
saat ini yaitu bumi. Pertama kali dicanangkan oleh Senator Amerika Serikat,
Gaylord Nelson, pada tahun 1970. Dia adalah seorang pengajar di bidang disiplin
ilmu lingkungan hidup. Tanggal ini sebenarnya bertepatan dengan waktu musim
semi di daerah Northern Hemisphere pada belahan Bumi utara dan waktu musim
gugur pada belahan Bumi selatan.
United Nation (UN) atau PBB memperingati
hari Bumi sedunia pada tanggal 20 Maret yang merupakan sebuah tradisi dari
aktivis perdamaian John McConnell pada tahun 1969. Tanggal tersebut merupakan
hari dimana matahari berada tepat di atas khatulistiwa atau dikenal dengan
istilah Ekuinoks Maret. Saat ini hari bumi diperingati oleh 175 negara dan
secara global telah dikoordinasi oleh Jaringan Hari Bumi atau Earth Day
Network.
Di Indonesia, peringatan atau perayaan
Hari Bumi sebenarnya belum banyak diketahui oleh kalangan masyarakat. Hal ini
berbanding terbalik dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang selalu
diperingati setiap tanggal 5 Juni. Pada dasarnya memang tidak terdapat
perbedaan antara Hari Bumi Sedunia dengan Hari Lingkungan Sedunia. Hal yang
paling membedakan antara dua hari besar itu adalah sejarahnya saja.
Hari Bumi awalnya diprakarsai oleh
masyarakat serta diperingati oleh LSM dan organisasi di bidang pelestarian
lingkungan hidup, sedangkan Hari Lingkungan Sedunia diperingati berdasarkan
Konferensi UN tentang Lingkungan hidup yang berlangsung pada 5 Juni 1972 di
Stockholm. Tanggal konferensi tersebut kemudian ditetapkan menjadi Hari
Lingkungan Hidup Sedunia. Indonesia berpartisipasi dalam konferensi tersebut
dan diwakili oleh Prof. Emil Salim yang menjabat sebagai Kepala Bappenas. Hari
Lingkungan Hidup Sedunia dianggap lebih resmi dan sering diperingati oleh
masyarakat maupun pemerintah di sejumlah negara di dunia. Tujuan dasar dari
kedua peringatan hari besar tersebut adalah untuk merangsang kepedulian
masyarakat terhadap lingkungan hidup yang semakin hari semakin rusak.
Hari bumi kebanyakan hanya diketahui dan
diperingati para aktifis peduli lingkungan saja di seluruh dunia. Di sisi lain,
peringatan hari Bumi sedunia sering dianggap sebagai ajang berkumpulnya para
aktivis namun minim tindak lanjut secara nyata di lapangan. Berbagai kerusakan
lingkungan hidup di bumi telah menyebabkan penurunan kualitas lingkungan hidup
serta mengakibatkan terjadinya berbagai bencana alam seperti longsor, banjir,
angin topan, kekeringan, krisis air bersih dan kebakaran hutan. Kerusakan
lingkungan disebabkan oleh perbuatan manusia sendiri dan dampak negatifnya pun
akan dirasakan oleh manusia juga. Kesadaran masyarakat cenderung menurun untuk
menjaga, merawat, serta melestarikan lingkungan hidup. Upaya untuk melestarikan
lingkungan hidup tidak hanya tanggung jawab perorangan saja, akan tetapi
tanggung jawab dari semua pihak yang hidup di bumi ini.
Kesadaran untuk melestarikan lingkungan
hidup seharusnya ditanamkan sedini mungkin dan harus berkesinambungan atau tak
lekang oleh waktu. Hal ini tidak terlepas dari kesadaran sosial yang dapat
ditumbuhkan melalui penyuluhan atau pemberian informasi yang lengkap tentang
pelestarian lingkungan kepada masayarakat umum. Selain itu, perubahan iklim di
bumi sangat sulit untuk dicegah meskipun berbagai upaya antisipasi dan
pencegahan telah banyak dilakukan. Keadaan ini memaksa manusia untuk dapat
beradaptasi dengan perubahan iklim tersebut. Salah satu caranya adalah
dengan mengubah perilaku yang merusak alam menjadi perilaku yang selalu cinta
dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
sumber http://www.durex.co.id/explore-sex/artikel/kesehatan/hari-bumi-sedunia/
0 comments:
Post a Comment